Suami Anda yang Memasak Di Dapur? Kenapa Tidak? – Tak perlu dipungkiri lagi, kalau banyak sekali anggapan bahwa pria tidak seharusnya “berada di dapur”, namun ternyata ada juga lho wanita yang mendukung untuk si pria yang bisa memasak, karena menurut mereka, pria yang bisa memasak adalah pria yang seksi dan lovable tentunya.
Tampan, penyayang, dan pintar memasak – Tiga karakter pria yang mungkin selalu diidamkan setiap wanita, termasuk saya, hehe. Ya, you heard it. Kemampuan memasak bagi seorang pria merupakan nilai plus di mata lawan jenisnya. Namun tidak banyak juga pria yang ogah untuk memasak, karena masih menganggap bahwa pekerjaan dapur itu “ditakdirkan” untuk wanita saja.
Nah bagaimana kalau kita lupakan semua permainan takdir takdir tersebut, dan beranggapan begini, seorang pria jobless dalam sebuah keluarga yang memiliki istri ber-karir. Siapa yang harus memasak? Yah, menurutku sih, si pria, mau tidak mau, suka tidak suka, harus membantu sang istri, jika masih mau mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka.
Pria yang bekerja banting tulang di luar sana memang pantas untuk diberikan momen istirahat ketika berada di rumah, dan seorang istri juga harus mempersiapkan makanan serta memasak untuk membantu sang suami. Namun bagaimana kalau sang suami adalah seorang pengangguran, sebuah alasan klasik dimana akan berbunyi seperti “Memasak itu tugasnya seorang wanita” sedangkan sang pria tidur tiduran, ironis bukan?
Memang lebih baik dalam sebuah rumah tangga itu kalau sang suami pergi bekerja di luar, dan sang istri melakukan pekerjaan rumah. Tapi coba diingat ingat terlebih dahulu, ketika anda mengucap janji suci anda ketika anda menikahi satu sama lain, anda bersedia akan membantunya lahir batin, jadi kalau sang istri kelihatan sangat capek, tidak ada salahnya jika anda (pria) yang turun tangan, bukan? Apalagi akan sangat romantic kalau seorang suami dapat memasak masakan yang disukai sang istri. Dalam memasak, proses jauh lebih penting ketimbang hasil akhirnya. Pria yang dapat memasak, akan menjadi sosok yang jauh lebih sabar dan pengertian daripada pria yang tidak suka memasak.
Yah jadi intinya, seorang pria yang memasak, tidak akan mengurangi nilai “kejantanannya”. Malah menurutku lebih jantan seorang pria yang dapat memasak, ketimbang pria yang kerjanya hanya duduk duduk goyang kaki.
Nah sebenarnya, sebelum menulis artikel ini, aku sudah sempat melakukan survey kepada 5 orang yang juga merupakan sahabat terdekatku. Pertanyaannya sederhana, bagaimana sih pendapat kamu mengenai pria yang memegang kendali dapur di sebuah rumah tangga?
“Cool. Lebih baik punya keahlian khusus daripada tidak sama sekali kan? Toh tidak akan mengurangi kejantanan, kok.”
“Tidak masalah jika pria yang memasak. Jika ditekuni malah bisa menjadi ladang pemasukan. Bisa catering, bisa buka rumah makan kecil kecilan. Bisnis kuliner di Indonesia kan sedang menjamur, bisa saja makanannya diakui dan bukan tak mungkin dia bisa jadi chef handal. Gak usah malu jadi chef, malu itu kalau pengangguran duduk-duduk.”
“Anehlah. Masa pria yang masak, sedangkan wanita? tiduran? Urusan masak itu kan tugas wanita. Pria bisa melakukan aktivitas lain seperti bekerja di luar mencari nafkah.”
“Menurutku sih, sebenarnya tidak masalah. Tapi jika wanita bisa masak, kenapa pria harus turun tangan untuk masak? Banyak opsi lain, seperti berolahraga atau lainnya.”
“Wanita ditakdirkan di dapur, dan pria ditakdirkan di luar. Yah itu sih pemikiran kuno menurutku. Kalau aku sih selalu berpendapat dua duanya, baik pria maupun wanita boleh saja memasak. Toh, kalau pria lagi sengang, tidak ada salahnya kan untuk turut mengambil waktunya sebentar untuk memasak.”
Yah, sebenarnya ini pertanyaan yang sifatnya subjektif, jadi tidak dapat dinilai dari satu sini saja, dan aku pun tidak ingin men-judge semua orang dengan pendapat saya sendiri. Walaupun demikian, meski pendapat setiap orang berbeda beda, tidak ada salahnya kan kalau anda, sebagai suami, mengambil inisiatif untuk memasak untuk istri? Itu bisa jadi bukti bahwa dia sangat mencintai dan menyayangi kamu loh! Appreciate it!
No Comments