A – Z Resep Cara Sehat Menghadapi Perubahan Iklim

A – Z Resep Cara Sehat Menghadapi Perubahan Iklim – Perubahan iklim atau yang sering disebut Climate Change? Bukannya itu sooooooo last decade? Nope, perlu anda ingat, betapa pentingnya untuk selalu waspada akan perubahan iklim yang berpotensi memengaruhi kesehatan anda ini.

Apakah anda menyadari kalau sekarang ini cuaca terkadang terasa sangat panas? Atau hujan kian deras dan panjang? Hmmm, cuaca terkadang memang tak menentu dan berubah-ubah. Fyi, climate change itu terjadi karena produksi gas karbondioksida – dimana sebagian besar dihasilkan oleh pabrik maupun kendaraan, baik mobil maupun motor. Gas CO2 yang berlebihan ini akan menumpuk di lapisan ozon sehingga memerangkap cahaya matahari yang membuat bumi ini sangat panas, yang disertai oleh hujan deras karena semakin besar pula penguapan air laut.

Sebaiknya kita lewati saja teori-teori mengenai perubahan iklim tersebut daripada kita semua pusing. Bila tubuh anda tidak siap menghadapi perubahan tersebut, maka bisa berdampak buruk pada kesehatan anda juga. So, mari kita intip sejenak beberapa resep sehat dalam menghadapi perubahan iklim khususnya di Indonesia ini.

Aktifkan diri untuk mencari tahu mengenai dampak yang disebabkan oleh climate change. Know what’s going on in YOUR world.

Belanjalah dengan menggunakan tas belanja khusus. Kurangi penggunaan plastic. Contoh saja Singapura atau negri barat lain, dimana penggunaan plastik sudah mulai dilarang. And there’s a pretty good reason for this: Plastik termasuk bahan yang sulit terurai di lingkungan. Kalau dibakar (seperti yang biasa dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia), malah menimbulkan CO2. Plus, asap hasil pembakaran plastik (yang mengandung rangkaian senyawa berbahaya) dapat menimbulkan resiko terkena kanker paru paru.

Carbon Footprint – Apa itu? Tanpa anda sadari, setiap hari ketika anda mengendarai mobil atau motor, menuju kantor atau mal atau jalan-jalan, kendaraan anda itu akan menimbulkan dan mengeluarkan emisi CO2. Inilah yang disebut dengan jejak karbon. Your biggest carbon footprint? Terbang ke luar negeri. Obviously, pesawat terbang memproduksi emisi CO2 terbesar. Well, you need your vacation, namun untuk hal kendaraan sehari-hari, minimal dikurangi, naik ojek atau suruh teman kantor yang searah untuk menjemput.

Donasi untuk organisasi konservasi lingkungan seperti Greenpeace atau WWF. Secara anda pasti tak punya waktu blusukan ke hutan rimba atau mengampanyekan aksi peduli lingkungan ke masyarakat luas (luar Jawa), maka bantulah para aktivis dan relawan organisasi tersebut secara finansial. Apalagi kini dibuat kian mudah dengan system donasi autodebet yang bekerja sama dengan bank bank terkemuka, seperti BCA, Mandiri, atau BRI.

Earth Hour: Rayakan hari bumi yang jatuh kepada tanggal 22 April dengan mematikan listrik di rumah anda selama 1 jam saja. Di tahun tahun kemarin contohnya, Earth Hour di Indonesia berhasil menghemat daya listrik sebesar 546 megawatt, yang bila dinominalkan, sama dengan Rp800 juta! Cek www.earthhour.org jika ingin tahu lebih jauh ya!

Fearless & Fabulous – in principles. Lihat saja supermodel Giselle Bundchen yang sangat concern dengan konservasi air bersih dan Natalie Portman yang menjadi vegetarian setelah mengetahui “industry” peternakan hewan seperti sapid an ayam merupakan salah satu contributor emisi CO2 terbesar.

Gabunglah kedalam organisasi pecinta lingkungan. Kalau anda rasa menyumbang saja tidak cukup, ini juga adalah salah satu opsi, bukan? Atau tirulah artis terkenal Rachel McAdams yang membuatsitus greenissexy.org, Nadya Hutagalung dengan greenkampong.com, atau Cameron Diaz (yang kerap dijuluki Queen of Green) yang pernah co-wrote buku manual berjudul Green Book.

Hemat energy, yang berarti mematikan seluruh sumber energy sebelum berangkat kantor dan sebelum tidur. Dan perlu diingat, machine on standby akan tetap menyerap daya listrik. FYI, semakin besar konsumsi listrik anda, maka semakin besar juga sumber daya alam (batu bara, minyak bumi, gas bumi) yang dikerahkan. Hal ini akan melambungkan tingkat polusi udara yang berpotensi menganggu saluran pernapasan.

Imagine a better, cleaner, healthier future, untuk anak-anak anda, cucu anda, cicit – you want that, right?

Jalan kaki, kemanapun (kalau memungkinkan ya! haha). Warung ada di persimpangan jalan, tak perlu naik motor kesana kan? Selain olahraga, dengan berjalan kaki, anda akan mengurangi carbon footprint.

Kurangi beban pencemaran udara di rumah dengan menggantikan produk produk sarat kimia beracun seperti cairan pembersih atau pengusir serangga. Untuk pembersih, gunakan baking soda, lemon atau cuka putih, sedangkan untuk pengusir serangga, gunakan tanaman Zodia asal Papua yang konon sama ampuhnya dengan cairan pengusir serangga.

Libatkan teman teman dan keluarga dalam turut mengurangi pencemaran udara. Yup, spread the word, convince them. Eh, tapi jangan dengan cara yang terlalu menceramahi atau ngotot ya, bisa bisa nantinya anda malah dianggap aneh. Do it through action.

Matahari adalah sahabat. Maksimalkan cahaya matahari dengan membuka semua tirai di rumah atau kantor. Efeknya? Cleaner air and cheaper electricity bill!

Napas yang baik dan benar sedalam-dalamnya. Ini akan memperkuat paru paru anda yang tugas utamanya adalah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Paru paru adalah ‘tameng’ utama dalam tubuh untuk melawan toksin yang berada di lingkungan sekitar Kalau anda suka berjalan kaki dan bersepeda, gunakanlah masker wajah supaya asap kendaraan tidak mencemari tubuh anda.

Olahraga, untuk alasan yang cukup jelas tentunya. Dengan rutin berolahraga, system kekebalan tubuh anda akan semakin kuat menghadapi perubahan iklim yang drastis.

Print kertas bolak balik. Bayangkan, sebuah pohon yang telah berumur puluhan tahun, ditebang, demi dijadikan kertas, dan saat tidak di tangan anda, digunakan untuk mencetak dokumen, mending kalau penting, kalau dibuang buang ketika salah cetak dokumen? Such a waste, right? Kalau pimpinan bertanya kenapa print bolak balik? Bilang saja, “hemat kertas!” keras-keras di depan mukanya.

Quit using Styrofoam. Selain sulit terurai, pembuatan dan pembakaran Styrofoam akan melepaskan 57 bahan kimia berbahaya ke udara. Dan, bila dijadikan container untuk makanan yang masih hangat, bahan kimia tersebut bisa menyerap ke dalam makanan anda. Enjoy your lunch with Styrofoam dude?

Recycle, recycle, recycle. Pisahkanlah sampah yang dapat didaur ulang seperti karton, kertas, botol minuman, maupun sampah basah. Untuk jenis sampah basah, anda harus membuat lubang biopori di halaman rumah anda dan buang sampah kedalamnya untuk menyuburkan tanah di sekelilingnya. (Cek biopori.com). FYI, sampah basah yang dibakar akan melepaskan gas CH4 (yang bahkan lebih parah ketimbang gas CO2) yang bisa menimbulkan beragam gejala penyakit pada tubuh manusia.

Sumber daya alam tak selamanya bisa diperbaharui. So, dengan sehemat mungkin menggunakan kendaraan dan listrik, anda tak hanya menjamin kebersihan udara, tetapi anda juga membantu menimalisir perubahan iklim. Selain itu, anda juga melanggengkan pasokan sumber daya alam bumi.

Tanam pohon yang akan melepaskan lebih banyak oksigen bersih ke udara. Bahkan, berdasarkan riset Clean Air Study yang dilakukan oleh NASA, ada beberapa tanaman yang bisa menyerap gas beracun, seperti sansivera, lili paris, palem, chrysanthemum, aglaonema, dan sri gading. Kalau anda merasa sudah cukup pohon dan tanaman di rumah, ikutlah gerakan penanaman pohon bersama WWF yang bisa anda coba cek di mybabytree.org.

Uang elektronik. Usahakanlah untuk tidak memegang uang kontan banyak banyak, dan beralih lah kepada uang elektronik. Toh sama sama uang. Ingat, less paper, cleaner air.

Vitamin, supaya tubuh anda tidak gampang terserang penyakit. Kalau anda sakit, anda pastinya butuh obat, jadi jagalah diri anda, dan santaplah secara rutin buah-buahan dan sayur mayor.

Wacana boleh saja terus dilakukan, tapi… do you still eat with a Styrofoam, today?

Xpress yourself about your concerns. Yah teori sih gampang, ingin ini ingin itu. Kalau anda tidak ada waktu untuk membantu mengurangi pencemaran udara, setidaknya anda bisa kan bantu sebarkan artikel ini, entah itu ke Twitter, Facebook, atau Path maupun Instagram. The choice is yours.

Yes to making a positive changes in life. Kunjungi change.org, sebuah situs di mana anda bisa mendukung petisi untuk menentang policy yang berpotensi merugikan lingkungan. Seperti pembangunan mal dan jalan tol yang menurut studi justru akan semakin meningkatkan penjualan mobil di ibu kota.

Zzzz… Mengetahui bumi kita tercinta ini dalam kondisi yang lebih baik pastinya akan membuat anda lebih bisa tidur nyenyak, kan? A blissful seven hour beauty sleep – here we come!